Perjalanan dan Pelajaran Hidup

Perjalanan dan Pelajaran Hidup

Beberapa hari yang lalu salah satu teman kerjaku mengirim pesan bahwa ia merindukan ku dan sekaligus ia sedih karena tidak memiliki tempat curhat lagi. Pasca kecelakaan kemarin memang aku memilih keluar dari tempat kerja, sebab kondisiku membutuhkan istirahat penuh. 

 

Ketika bekerja bersama kita memang sering saling bertukar cerita dan curahan hati, juga bercanda bersama di sela-sela pekerjaan kami. Semua dilakukan untuk melupakan rasa lelah. Karena bagaimanapun bisa nyaman dalam bekerja itu penting, apapun pekerjaan itu. 

Dari itu aku bersyukur karena ternyata kehadiranku masih berarti dan bermanfaat untuk orang lain di sekitarku. Namun tersadari di setiap pertemuan pasti ada perpisahan, begitulah hidup. Selama perjalanan hidupku ini sudah bertemu dan berpisah dengan banyak orang, sehingga belajar akan banyak hal pula. 

 

Salah satunya aku belajar bahwa waktu memiliki batas akhirnya sendiri, sehingga memberi kita arti menghargai, penyesalan, kebersamaan, kenangan, pelajaran dan pengalaman. Siap maupun tidak siap kita pasti akan dihadapkan segala sesuatu perubahan ataupun perpisahan. Selanjutnya secara tidak langsung kita dituntut untuk mampu beradaptasi dan mencari solusi, jika tidak kita yang akan susah bertahan menjalaninya. Karena pada dasarnya hidup ini memang tidak terduga. 

Tidak ada satu orang pun di dunia ini yang tahu hal apa yang akan terjadi padanya. Oleh sebab itu, mengapa kita perlu belajar, menyiapkan diri, berhati-hati dan berbenah dalam segala hal. Akan lebih baik jika kita persiapkan diri segala kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Karena ketika kita siap, segala hal yang akan terjadi kita akan lebih mudah beradaptasi dan mampu menjalaninya. 

 

Ibarat dalam suatu perjalanan, jika kita siap dengan segala perbekalan, entah apa yang akan dihadapi tetap akan mampu terlewati sampai pada tujuan. Begitupun dengan perjalanan hidup ini. Namun tidak dapat dipungkiri, manusia cenderung mudah terlena ketika dihadapkan dengan kenyamanan dan kebahagiaan. Tak terkecuali diriku sendiri.***

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *