Di tengah-tengah kesibukan pernah tidak teralihkan dengan hal-hal lain yang sebenarnya tidak penting? Hal itulah yang sering disebut dengan distraksi.
Istilah distraksi ini mungkin masih asing bagi sebagian orang. Namun belakangan ini tak sedikit sering diucapkan dan digunakan oleh sejumlah orang.
Pada intinya istilah terdistraksi ini lebih sering dialami oleh mereka yang sedang fokus akan sesuatu, namun tiba-tiba kehilangan fokusnya.
Aku sendiri beberapa kali juga pernah mengalami mudah terdistraksi, terlebih di saat pekerjaan yang memerlukan ponsel dan media sosial.
Sekali terdistraksi, terkadang bisa lupa waktu telah lama berlalu. Pada akhirnya jadi merugikan kita atas kehilangan waktu berharga itu.
Bagi yang masih bingung dan bertanya-tanya mengenai penjelasan lengkap dari arti, apa saja faktor penyebabnya, hingga bagaimana mengatasinya, bisa simak selengkapnya sebagai berikut:
Apa itu Distraksi?
Istilah distraksi berasal dari bahasa latin “distracen” yang artinya gangguan. Sementara dalam bahasa Inggris disebut dengan distraction.
Distraksi merupakan hal-hal yang membuat kita mudah teralihkan pada sesuatu karena cenderung lebih menarik maupun lebih mengkhawatirkan biasa dialami oleh banyak orang di berbagai usia.
Seperti para pelajar yang teralihkan ketika belajar hingga para pekerja yang terkecoh melihat atau melakukan kegiatan lain yang seharusnya tidak diperlukan.
Pada intinya distraksi merupakan berbagai hal yang membuat kita kehilangan fokus dari kegiatan yang sedang dilakukan.
Ketika kehilangan fokus dan berakibat banyak waktu yang terbuang sia-sia, maupun membuat kita jadi butuh waktu lebih banyak dari seharusnya, tentu membuat kita merasa kesal dan menyesal.
Lantas bagaimana cara mengatasinya? Sebelum mengetahui tips menghilangkan distraksi, mari ketahui dahulu faktor-faktor yang menyebabkan munculnya distraksi yang ada di bawah ini.
Faktor Penyebab Distraksi
Dilansir dari berbagai sumber, gangguan yang membuat kita gampang terdistraksi ada dua faktor, pertama bisa dari faktor eksternal dan kedua faktor internal.
Dari faktor eksternal bisa seperti lingkungan yang tidak mendukung, suara-suara yang bising, hingga jauhnya barang-barang yang kita butuhkan.
Sedangkan faktor internal bisa berupa pikiran kita yang kemana-mana, melamun, ataupun tertarik dengan hal-hal lain yang lebih menarik, seperti media sosial salah satu contohnya.
Cara-Cara Mengurangi dan Menghilangkan Distraksi
1. Buatlah lingkungan sekitar yang kondusif dan mendukung

Baik untuk mengerjakan tugas sekolah maupun pekerjaan, agar tidak ada gangguan yang akan muncul, buatlah lingkungan kerja yang mendukung serta kondusif.
Misalnya untuk bisa fokus belajar, siapkan ruang khusus yang hanya untuk dirimu, siapapun tidak boleh asal masuk, dan usahakan tidak satu ruang dengan kamar tidur, karena bisa mempengaruhi untuk pergi tidur ketimbang belajar.
Kemudian tata ruang belajarmu rapi, semua fasilitas yang dibutuhkan memadai, yang terpenting buatlah senyaman mungkin untukmu belajar dan minim dari segala gangguan.
Untuk menghindari suara yang menggangu dari luar ruangan, bisa menggunakan ruang yang difasilitasi peredam suara atau bisa juga menggunakan headset.
2. Atur jadwal dan prioritas
Salah satu langkah untuk mengurangi distraksi yaitu dengan tidak multitasking dan beraktivitas sesuai jadwal yang telah dibuat.
Jadwal bisa diatur untuk harian, mingguan, bulanan, atau tahunan berdasarkan prioritas yang ada. Usai membuat jadwal dan menjalankannya jangan lupa untuk melakukan evaluasi setiap harinya.
Usahakan jadwal tersebut juga diatur secara detail dengan waktu (jam/menit) yang dibutuhkan dan jangan sampai kita melanggarnya atau melebihi batas waktu yang ditetapkan.
3. Menerapkan manajemen waktu
Ada beberapa teknik untuk menerapkan manajemen waktu, yaitu:
Teknik Pomodoro
Siapkan timer atur 25 menit untuk fokus dalam yang kamu lakukan, setelah itu istirahat selama lima menit, dan kemudian ulangi lagi langkahnya sampai pekerjaan selesai.
Teknik Time Blocking
Teknik ini mengatur waktu dengan memblokir apapun selain kegiatan yang kita kerjakan atau selesaikan dalam jam/menit tertentu yang telah diatur.
Teknik Eat the Frog
Penerapan metode produktivitas ini dengan cara mengklasifikasikan mana tugas/pekerjaan yang paling tersulit hingga termudah. Kemudian mengerjakan dari yang paling tersulit lebih dulu, baru ke yang lainnya.
Bisa juga dengan memprioritaskan dengan mana yang lebih penting atau berdampak tinggi, untuk lebih dulu dikerjakan.
4. Batasi akses penggunaan handphone
Agar lebih fokus dan produktif, lebih baik singkirkan sementara waktu ponsel/gadget kita, termasuk gunakan mode diam. Sehingga banyaknya notifikasi tidak akan menggangu.
Selain itu juga agar tidak tergoda scroll media sosial. Namun bila terpaksa membutuhkan gadget, batasi akses menuju media sosial.
Banyaknya info di media sosial selain bisa mengganggu konsentrasi, memakan waktu produktifitas, menurut berbagai penelitian juga bisa menyebabkan seseorang stres.
5. Berlatih fokus dengan disiplin
Secara pelan-pelan mulai latih diri lebih fokus dan disiplin dengan jadwal yang telah dibuat, jangan sampai melanggarnya sendiri.
Bisa dibantu dengan meditasi atau latihan pernafasan untuk bisa meningkatkan fokus dan konsentrasi kita.
6. Atur waktu untuk istirahat
Terus-terusan bekerja atau beraktivitas tanpa memedulikan waktu istirahat juga tidak baik. Karena tubuh memiliki rasa capek dan mental kita juga bisa mengalami burnout (kelelahan).
Demi mencegah hal tersebut, maka perlu mengatur waktu istirahat atau hari libur di jadwal kita sendiri.
7. Tidur yang cukup
Orang yang memiliki waktu tidur yang cukup, yaitu 7-9 jam secara ilmiah cenderung lebih semangat dan tubuhnya yang fit atau sehat untuk melakukan aktivitas esok harinya.
Jika tubuh sehat, maka produktivitas pun bisa tercapai. Berbeda dengan orang yang kekurangan waktu tidur, akan cenderung lebih lesu, kurang sehat, hingga konsentrasi menurun.
Oleh sebab itu waktu tidur yang cukup akan mempengaruhi distraksi seseorang ketika sedang menjalankan aktivitasnya.
8. Berani bilang tidak atau menolak
Distraksi bisa muncul dari orang-orang sekitar yang mengajak ke suatu tempat atau kegiatan lain yang di luar jadwal kita.
Terkadang ada juga teman kerja yang menambah pekerjaan dengan alasan meminta tolong. Karena merasa tidak enakan jadi orang, biasanya kita akan cenderung mengiyakan hal-hal tersebut.
Menolong seseorang yang membutuhkan memang tindakan baik, tapi jika terus-terusan sehingga membuat kita kesusahan juga tidak baik akibatnya untuk diri sendiri.
Terlebih di saat kita gantian membutuhkan bantuan, mereka tidak mau ganti menolong. Selain jadwal kita yang jadi kacau, hal itu bisa menimbulkan rasa kesal.
Karena itu perlu berani berkata tidak pada hal-hal atau ajakan yang tidak sesuai dengan kehendak dan kepentingan kita. Bantu orang lain ketika kamu benar-benar mampu menolongnya, dan tidak akan menyebabkan distraksi terhadap produktivitasmu.
Itu tadi rangkuman pembahasan definisi distraksi yang dilengkapi faktor penyebab hingga cara mengatasinya, semoga setelah membaca ini kita bisa lebih produktif lagi.***