Sebagai seorang introvert, beberapa kali aku punya pengalaman pengen ikut nimbrung di suatu obrolan, tapi canggung mau ngomong duluan. Karena rasa canggung itu juga, kadang-kadang aku jadi lebih memilih banyak diam dan mendengarkan orang lain bicara ketimbang ikut menanggapi. Alhasil aku malah dicap sombong.
Padahal bukannya nggak mau ngobrol, aslinya aku pun juga pengen nimbrung dengan obrolan mereka, tapi seringkali bingung mau memulainya. Selain itu, takut merusak suasana obrolan jadi awkward.
Apalagi berinteraksi dengan banyak orang yang terlalu intens dan tidak sefrekuensi, terkadang juga bikin energi rasanya cepat habis, sehingga lelah untuk berinteraksi lagi.
Karena sudah merasa capek, ujung-ujungnya jadi enggan untuk mengobrol.
Tapi setelah dipikir-pikir aku tersadar nggak bisa terus-terusan begitu, gimana pun sebagai manusia kita tidak bisa terus-terusan sendirian, pasti akan bertemu banyak orang, perlu bersosialisasi, serta membutuhkan orang lain.
Apa kamu juga merasa gitu? Tenang aja, ada beberapa cara yang bisa meningkatkan tingkat kemampuan komunikasi kita, biar ngobrol lebih enjoy, nggak canggung lagi, nggak kaku saat ngomong, walau kita bukanlah seorang ekstrovert.
Gimana Cara Introvert Bisa Lebih Pandai Bergaul? Ini 7 Tips yang Bisa Dicoba
Aku sudah mencoba minta saran dari orang-orang, membaca berbagai sumber, dan akhirnya menemukan beberapa trik yang bisa membantu para introvert bisa lebih nyaman bersosialisasi. Nah inilah langkah-langkah yang bisa dipraktekkan:
1. Melatih Rasa Percaya Diri

Malu, merasa canggung, nggak pede, itulah yang sering kali kualami sebagai Introvert ketika di tempat baru maupun di keramaian. Ternyata kunci utama untuk mengatasinya yaitu lebih pede aja, walau sendirian.
Aku pernah beberapa kali datang ke suatu acara, seperti seminar hingga pelatihan sendirian, tanpa kenal siapapun. Awalnya aku merasa canggung, tapi karena sadar kalau nggak mulai membuka diri dan memulai obrolan, aku akan terjebak terus di zona nyaman, sendirian terus, tanpa relasi baru, dan merasa kurang nyaman.
Jadi aku coba memberanikan diri biar lebih pede. Selama di acara pun aku merasa nyaman-nyaman saja menikmatinya. Setelah beberapa kali mencobanya, alhasil rasa percaya diriku terlatih dengan sendirinya.
2. Senyum dan Sapa Duluan
Pernah merasa awkward di tempat baru? Apalagi masih asing dengan orang-orangnya? Coba praktikkan trik ini; senyum dan menyapa duluan.
Sejak mengatakan pada diri sendiri aku harus berubah, aku mulai membiasakan diri tersenyum dan menyapa orang-orang sekitar duluan, terutama mereka yang berada tak jauh dariku.
Dari pengalamanku saat datang ke suatu acara sendirian, walau tak kenal aku tetap mencoba tersenyum dan menyapa duluan orang lain yang ada di sana. Hasilnya, aku jadi nyaman mengobrol dengan mereka.
Padahal yang tadinya merasa asing dan tak kenal, lama-kelamaan kami pun bisa lebih dekat. Bahkan ada yang menjadi teman sampai sekarang.
3. Meatih Diri untuk Memulai Percakapan Duluan
Selain memberanikan diri lebih pede, mencoba tersenyum menyapa duluan, aku juga melatih diriku memulai percakapan duluan ketika bersama banyak orang.
Mungkin terdengar menantang bagi seorang introvert yang belum pernah mencobanya. Tak perlu khawatir, bisa dicoba mulai percakapan dengan basa-basi ringan, seperti “kamu orang mana?”, “sudah lama di sini?”, dan semacamnya.
Aku sudah pernah mempraktikkannya. Ketika di tempat yang masih asing, kucoba beranikan diri memulai obrolan dengan orang-orang terdekat. Alhamdulillah ternyata mereka orang-orang yang welcome, aku pun jadi nyaman ngobrol.
Dari yang awalnya basa-basi, lama-lama obrolan kami pun mengalir. Banyak wawasan dan pandangan baru yang aku terima setelah itu. Teman dan kenalan pun jadi bertambah, senang juga rasanya. Walau setelah nyampe rumah tetap merasa lelah, karena energi habis.
Kalau masih merasa kesulitan, bisa coba latihan mengobrol lewat media sosial dulu, seperti by chatting, telepon, atau juga bisa ikut berbagai diskusi via meeting zoom. Walau tak bertatap muka secara langsung, cara ini juga bisa efektif untuk membiasakan diri mengobrol.
4. Menggunakan komunikasi nonverbal
Kalau terlalu banyak ngobrol, lalu merasa lelah gimana? Untuk terlihat ramah, sebenarnya tidak harus banyak ngomong. Kita masih bisa memanfaatkan komunikasi nonverbal.
Contohnya dengan kita menatap mata lawan bicara, menganggukkan kepala sebagai tanda setuju, ataupun dengan menunjukkan ekspresi wajah yang ramah.
Gerakan-gerakan kecil semacam itu juga bisa membuat kita terlibat dalam percakapan tanpa harus berbicara. Plus, hal itu juga menunjukkan kalau kita masih antusias mendengarkan.
5. Gabung Komunitas yang Sesuai dengan Minat
Biar mengobrol terasa lebih nyaman, bisa dengan cara mencari komunitas atau grup diskusi yang sefrekuensi. Tentunya pilih komunitas yang aktivitasnya sesuai dengan minat yang kita sukai, entah itu grup menulis, klub hiking, klub bersepeda, komunitas traveling, dan sebagainya.
Ketika mengobrol dengan orang-orang yang memiliki minat sama, biasanya percakapan terasa lebih nyaman dan mengalir. Aku sudah pernah mempraktikkannya. Rasanya berbeda ketika ngobrol dengan yang sefrekuensi dan dengan yang tidak.
Mengobrol dengan orang-orang yang tidak sefrekuensi dan memiliki pandangan yang berbeda dengan kita, terkadang rasanya lebih melelahkan. Sebaliknya, saat bercakap-cakap dengan mereka yang memiliki banyak kesamaan, ngobrol terasa lebih nyaman dan tidak kehabisan pembahasan, mengalir gitu aja.
Karena itu, untuk melatih kemampuan komunikasi, kita tidak harus memaksakan diri cocok dengan semua orang, yang penting kita bisa mulai nyaman bersosialisasi terlebih dulu.
6. Menerapkan Komunikasi Dua Arah
Ketimbang berbicara, aku yang introvert dulunya cenderung lebih nyaman mendengarkan dibandingkan berbicara. Tapi karena mau meningkatkan skill komunikasi, aku sadar perlunya lebih aktif lagi dalam percakapan.
Tidak perlu langsung banyak bicara sebenarnya, yang penting komunikasi bisa terus berjalan dua arah. Misal, di saat mendengarkan orang lain bicara, setelahnya bisa merespon sesuai pendapat kita, atau bisa kasih pertanyaan lanjutan.
Asalkan kita tetap sopan, tahu kapan saatnya mendengarkan dan kapan saatnya ngomong, tanpa menyela pembicaraan lawan bicara. Setelah sedikit-sedikit mencoba tips ini, lama-kelamaan jadi kebiasaan, dan sekarang aku jadi lebih percaya diri saat berinteraksi.
7. Mulai dengan grup kecil
Saat mulai berlatih tingkat skill komunikasi, dulu aku memulainya tidak langsung ngobrol dengan banyak orang. Aku memulainya dengan ikut grup diskusi beranggotakan sedikit orang atau nongkrong bareng bersama teman dekat dulu.
Usai terbiasa dengan interaksi dan aktif dalam obrolan, baru secara pelan-pelan aku belajar memberanikan lebih aktif ngobrol dengan kelompok besar. Karena sudah mulai terbiasa, akhirnya tidak merasa gampang drained atau kelelahan sosial.
Nah, itu tadi cara-cara yang pernah aku terapkan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi, meski seorang Introvert. Kamu juga bisa mencobanya, kali aja bisa buat dirimu lebih percaya diri dalam bersosialisasi.***